2. Rezeki tingkat kedua adalah Allah akan memberikan rezeki kepada manusia dengan penuh keadilan dan kebijaksanaan. Allah akan memberikan rezeki sesuai dengan apa yang dikerjakannya. Ertinya kalau ia bekerja dua jam, dapatlah hasil yang dua jam. Kalau kerja lebih lama, lebih rajin, lebih berilmu, lebih bersungguh-sungguh, ia akan mendapat lebih banyak. Allah Maha Adil. Kalau orang ingin mendapatkan rezeki lebih banyak, ia haruslah belajar lebih banyak dan bersungguh-sungguh bekerja. Itu adalah kuncinya.
3. Rezeki tingkat ketiga adalah rezeki yang "ditambah" oleh Allah swt. Inilah rezeki yang disayangi yang kepada yang diinginkan oleh Allah swt. Kalau kita pandai pandai mensyukuri pemberian Tuhan dan manusia, Allah akan tambahkan. Kita dapat merasakan kasih sayang Allah swt kepada kita, kerana rezeki dan kebahagian selalu ditambahkan. PemberianTuhan : waktu, akal, panca indera digunakan untuk mencari ilmu dan bekerja bersungguh-sungguh, maka rezeki akan jauh lebih baik dari pada orang orang yang tidak ada ilmu, seperti contoh orang-orang hutan Brazil. Bertahun-tahun rezekinya tetap sahaja mencari akar tumbuh-tumbuhan. Atau orang-orang kota yang kurang ilmunya (malas) maka rezekinya lebih sedikit. Atau suatu bangsa yang rajin membaca buku, maka bangsanya lebih makmur daripada bangsa yang malas mencari ilmu. Lihatlah Jepun atau negara-negara Barat yang rajin membaca buku yang bermanfaat dan sudah menjadi budaya pada rakyatnya. Hidup mereka lebih sejahtera. Contoh kedua: orang yang pandai mensyukuri bantuan dari teman-temannya, atau dari siapa sahaja, ia akan mudah mendapat bantuan selanjutnya, tapi kalau ia tidak pandai mensyukuri, atau tidak pandai berterimakasih akan bantuan
yang sudah diterimanya (bukan hanya berterimakasih dimulut sahaja) maka ia tidak akan dapat bantuan lagi. Hidupnya akan susah lagi. Bukan Allah yang menghendaki, tetapi ia sendiri yang tidak pandai bersyukur.
Orang-orang yang pandai, bersyukurlah kerana mendapat rezeki dan
kebahagian yang lebih banyak. Janji Allah tidak meleset sedikit pun!
Orang yang pandai bersyukurlah yang dapat hidup bahagia, sejahtera
dan tenteram. Usaha-usahanya akan mendapat kejayaan, kerana Allah
tambahkan selalu. Kekayaannya digunakannya di jalan Allah, sangat
dermawan, pangasih penyayang, taat menjalankan ibadah. Semoga Allah menggolongkan kita kepada golongan orang-orang pandai bersyukur.
"Dan sesungguhnya Kami telah memberi kepada Luqman, hikmat kebijaksanaan, (serta Kami perintahkan kepadanya): Bersyukurlah
kepada Allah (akan segala nikmatNya kepadamu) dan sesiapa yang bersyukur maka faedahnya itu hanyalah terpulang kepada dirinya sendiri dan sesiapa yang tidak bersyukur (maka tidaklah menjadi hal kepada Allah), kerana sesungguhnya Allah Maha Kaya, lagi Maha Terpuji."
Q.S Luqman : 12
"Dan Kami wajibkan manusia berbuat baik kepada kedua ibu bapanya; ibunya telah mengandungnya dengan menanggung kelemahan demi kelemahan (dari awal mengandung hingga akhir menyusunya) dan tempoh menceraikan susunya ialah dalam masa dua tahun; (dengan yang demikian) bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua ibubapamu; dan (ingatlah), kepada Akulah jua tempat kembali (untuk menerima balasan)."
QS Luqman : 14
"Apa jua kebaikan (nikmat kesenangan) yang engkau dapati maka ia adalah dari Allah dan apa jua bencana yang menimpamu maka ia adalah dari (kesalahan) dirimu sendiri dan Kami telah mengutus engkau (wahai Muhammad) kepada seluruh umat manusia sebagai seorang Rasul (yang membawa rahmat) dan cukuplah Allah menjadi saksi (yang membuktikan kebenaran hakikat ini)."
QS An-Nisaa' : 79
"Orang-orang yang pandai bersyukur kepada Allah bererti ia pandai pula bersyukur kepada manusia, begitu pula sebaliknya."
HR Baihaqi
4. Rezeki ke empat
Allah berfirman; "Orang-orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah, Allah akan berikan rezeki dari sumber yang tidak diduga duga."
Q.S
Jadi rezeki yang ke empat ini amat istimewa, tidak semua orang yang boleh menerimanya, kecuali orang yang betul-betul bertaqwa kepada Allah swt.
Tanda orang bertaqwa adalah; Kalau disebutkan ayat-ayat Allah kepadanya maka menggigil hatinya ketakutan. Cuba kaji diri bagaimana ketaqwaan kita kepada Allah? Sudahkan kita ketingkat orang yang bertaqwa seperti diatas?
Semakin diri ini kenal dan takut akan Allah dan mencintai Allah, ertinya makin bertaqwa maka Allah akan bantu. Rezeki Allah akan tambah dari sumber yang tidak diduga. Jadi orang bertaqwa rezekinya banyak dan mudah. Kalau sedikit rezeki (miskin) pertanda ia kurang bertaqwa kepada Allah swt.
Demikianlah Allah mengatakan dalam Al Quran. Janji Allah tidak pernah meleset dan selalu tepat.
Demikianlah, semuga ada manfaatnya. Kalau ada yang benar itu datang dari Allah dan kalau ada yang salah datang dari kelemahan kami jua. Mohon dimaafkan dan ditegur.
Wassalamualaikum wr wb.
No comments:
Post a Comment