Monday, December 19, 2011

Sayounara

Assalamualaikum.

Bismillahirrahmanirrahim.


Dear bapak,

"At the last time we were together, there were so many things that I’ve learned from you. Indirectly, you taught me on how to live in patience, sincerity in everything, and good to anyone and accept all the things that God do. Indeed, I wish to really love the last end, when you’ve shown me on how to say `Allah...Allah’ till your last breath goes. Thank you for taking care of me until I reach my twenty two. In between my hope and fear across the coming day, I will try my best to always put you into my reminder."

Genap seminggu meninggalkan kami, bahang rindu sudah terasa. Semoga ditempatkan dalam kalangan orang-orang yang beriman pak_(Hj Abg. Johari bin Hj. Abg Syarbini)

Al-Fatihah.

Secebis madah kata yang sempat ditulis oleh seorang seniorku. Mungkin dek kerana rindu yang meronta, maka tercetus madah bicara ini. Kepada senior, semoga terus tabah. Hidup ini hanya pinjaman dan hanya dipinjamkan untuk tika waktu yang singkat. Kebetulan hari Ahad yang lepas, ustaz ada menyebut tentang perkara ini.

Kematian itu satu kepastian. Kesedihan kerana kehilangan itu satu fitrah. Tapi jangan sampai fitrah yang satu ini melampaui batasan yang telah ditetapkan. Kepada yang masih hidup, semoga kita terus mencari keredhaanNya. Yang pergi tetap akan pergi yang hidup juga pasti akan menyusli. Di mana dan bila, itu urusan Yang Maha Kuasa.

Sebagai selingan dan perkongsian, inginku panjangkan sebuah ilmu yang diterima kepada kalian.

“Apabila berdoa, maka berdoalah dengan doa yang bersifat jama’ contohnya seperti: Rabbana Atina Fiddunya Hasanah, Wa fil Akhirati Hasanah, Waqina `Azabannar yang bermaksud Wahai Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan di akhirat, dan jauhkanlah kami dari azab neraka.”

Wallahua’lam.

No comments:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...